Senin, 13 Februari 2017

TIPS LENGKAP: Seleksi Substansi Beasiswa LPDP Part I

Haloooo

Sebelum disibukkan dengan jadwal kuliah ada baiknya merampungkan tulisan ini untuk melengkapi postingan kemarin. Yup! Saya ucapkan selamat untuk yang sudah lolos seleksi administrasi hingga akhirnya membawamu ke postingan ini hehe. Atau mungkin ada yang lagi nunggu pengumunan-atau bahkan lagi persiapan untuk daftar-that’s ok, one step ahead.

Saya akan sharing pengalaman saya selama tes substansi dengan memberikan beberapa tips yang saya simpulkan setelah melalui proses kemarin. Tapi sebelumnya, saya akan singgung sedikit proses apa saja yang telah saya lakukan hingga bisa sampai ke tahap ini karena ada beberapa orang yang bertanya.

  • 29 Juni 2015: lulus sidang sebagai Sarjana Ekonomi (akuntansi)
  • 12 Agustus 2015: wisuda
  • 24 Agustus 2015: terbang ke Kampung Inggris Pare untuk belajar bahasa inggris dari grammar dasar hingga IELTS (sekitar 7,5 bulan)
  • 16 April 2016: tes IELTS di British Council Surabaya
  • Mei-Juli 2016: Mempersiapkan pendaftaran administrasi LPDP (deadline 15 Juli)
  • 2 Agustus 2016: Pengumuman lolos ke tes substansi
  • 10-12 Agustus 2016: Seleksi substansi di Yogyakarta



Setiap orang pasti melewati track-nya masing-masing yang saya yakin punya hambatan dan kesulitan tersendiri. Jadi, bisa dibilang bahwa seleksi substansi ini adalah arena perang kita yang sebenarnya, disitu kita ‘mempertaruhkan’ semua proses yang telah kita lewati.

I’m gonna share some tips that you have to keep that in mind. Tips ini saya bagi menjadi dua yaitu sebelum hari H dan pada saat hari H. Untuk pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan pada saat saya diwawancara, kasus pada saat LGD dan soal saat Essay on the Spot akan saya share di postingan selanjutnya.

First of all, saya akan menjelaskan secara umum menganai tes substansi beasiswa LPDP. Tes substansi terdiri dari 3 komponen yaitu: Leaderless Group Discussion (LGD), Essay on the Spot (EotS), dan bobot yang paling besar yaitu Interview atau Wawancara. 

Setiap kota memiliki jadwal tes masing-masing. Kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta dan Makassar durasi tesnya selama 3 hari. Dari jadwal tersebut, masing-masing peserta memiliki jadwalnya masing-masing. Jadi bisa saja ada peserta yang jadwal tesnya di hari pertama dan kedua, kedua dan ketiga, pertama dan ketiga, atau langsung dites dalam satu hari atau malah tiga hari berturut-turut. Urutan komponen tes (LGD, EotS, Wawancara) adalah random alias diacak tergantung jadwal yang kita dapat.



Gambar: Jadwal Seleksi Substansi Batch 3 Tahun 2016



Sebelum Hari H

1. Pesan tiket keberangkatan menuju lokasi tes yang dipilih + akomodasi

Tips pertama ini ditujukan untuk teman-teman yang tempat tinggalnya berbeda dengan lokasi tes yang dipilih. Saya tinggal di Pontianak dan memilih Yogyakarta sebagai lokasi tes, sehingga saya harus segera memesan tiket pesawat jauh-jauh hari agar dapat harga yang murah. Kemudian pastikan juga kita akan tinggal dimana selama pelaksanaan tes tersebut. Apakah di kosan teman, rumah keluarga, atau di hotel/penginapan. Selain mendapat harga tiket yang murah (khusus pesawat), mengurus hal ini lebih awal memang sangat disarankan agar pada saat mendekati hari H, kita tidak lagi dipusingkan dengan hal-hal ini karena menjelang hari tersebut biasanya akan merasa semakin nervous.

Note:
Sebaiknya datang minimal 2 hari sebelum hari pertama tes yang diumumkan oleh LPDP. Di Yogyakarta dijadwalkan tes pada tanggal 10-12 Agustus. Bisa dilihat dari screen capture dibawah, jadwal tes saya mengalami perubahan sebanyak 3 kali. Awalnya saya mendapat jadwal untuk tanggal 10-11, tapi tiba-tiba pada tanggal 9 (malam hari) jadwal berubah menjadi tanggal 11-12 dan kemudian kembali lagi menjadi tanggal 10-11 keesokan paginya dengan kelompok dan jam yang berbeda dari jadwal pertama.

Bahkan ada peserta yang awalnya dijadwalkan tes pada hari kedua dan ketiga tiba-tiba berubah menjadi hari pertama dan kedua sehingga ia harus segera berangkat malam itu juga agar dapat mengikuti tes esok harinya. Kebayang kan gimana kalang kabutnya peserta tersebut? So, lebih baik datang lebih awal dan menunggu daripada mendapat perubahan mendadak yang membuat kita menjadi panik dan menambah level stress kita.













Gambar: Screenshot perubahan jadwal

2. Jaga kesehatan

Jangan remehkan poin kedua ini karena saya sendiri mengalaminya. Sesaat setelah mendapat pengumuman bahwa teman-teman telah lolos seleksi administrasi, segera perbaiki pola hidup teman-teman yang dirasa kurang sehat. Misalnya, mulai menjaga makanan yang masuk ke tubuh: jangan makan makanan yang terlalu pedas, terlalu asam atau yang dapat menyebabkan perut kita bereaksi seperti Samyang ditambah bon cabe level 15. Kemudian atur juga ritme tidur teman-teman. Kalo biasanya suka begadang dan bangun siang, coba biasakan tidur awal dan bangun pagi. Jika kebiasaan begadang dan bangun siang terbawa hingga hari tes bisa berabe!

Mau curhat dulu soalnya kemarin 5 hari sebelum berangkat ke Jogja badan saya bermasalah. Beberapa hari saya muntah-muntah dan buang-buang air. Bahkan sehari sebelum tes substansi saya mengalami pusing kepala berat dan sariawan di mulut timbul gak tanggung-tanggung hingga 4 buah! Sebelumnya gak pernah sariawan sebanyak ini. Hiks.. mau senyum aja susah apalagi waktu sariawan itu menyentuh gingsul.. gimana mau senyum ke interviewer kalau begini. Bentuk mulut juga sudah gak karuan batin saya. Tapi syukurlah saya sudah melewatinya. Mau ucapin makasih banyak buat adik bungsu saya yang menemani saya selama di Jogja bahkan dia menuruti permintaan saya untuk mengaji di dekat saya ketika saya tidak kuat menahan sakit kepala semalam sebelum tes wawancara.



 Gambar: Aip lagi ngaji gak sadar lagi difoto

3. Jangan tunda persiapan

Sambil menjalankan tips pertama dan kedua, jangan lupa dengan tujuan kita yang sebenarnya. Jangan mengulur waktu (kamu aja gak suka diulur kan? *eh) untuk mempersiapkan hal-hal seperti: membuat list possible question saat interview, mempelajari formulir pendaftaran dan essay kita, serta update berita terkini [lebih detil akan dibahas di tulisan selanjutnya]. Malah kalo bisa hal-hal tersebut mulai dilakukan setelah submit berkas administrasi. Positive thinking aja kita akan lolos seleksi administrasi.

Kemarin saya sempat menyesal karena menunda untuk menyiapkannya. Saya memilih untuk memulainya setelah mendapat pengumuman resmi dari LPDP bahwa saya lolos untuk mengikuti seleksi substansi. Dan benar saja, saat pengumuman tersebut keluar saya jadi kalang kabut karena jarak pengumuman dan tanggal pelaksanaan tes saya hanya berjarak sekitar 10 hari. Belum lagi beberapa hari kemudian perut saya mual yang membuat saya muntah-muntah dan buang-buang air. Kakak angkat saya berasumsi penyebabnya adalah asam lambung saya naik dikarenakan secara tidak sadar saya mengalami stress (serem kan). Jadi, pengalaman saya ini jangan sampai terulang ya, sungguh jangan ditiru!

4. Persiapkan peralatan tempur

Beberapa hari setelah pengumuman hasil seleksi administrasi, LPDP akan mengirim email yang menjelaskan beberapa informasi penting seperti membawa semua dokumen asli yang kita gunakan saat pendaftaran untuk proses verifikasi, print kartu peserta yang akan di scan sebagai bukti kehadiran kita, aturan pakaian yang dikenakan, dsb. Siapkan semua berkas dan susun rapi di map. Jangan lupa untuk membawa papan ujian (siapa tau diperlukan), alat tulis lengkap, dan beberapa bukti sertifikat menang lomba, piagam penghargaan tergabung dalam pengurusan organisasi, SK, atau bukti kegiatan lainnya yang kita cantumkan dalam formulir pendaftaran. Hal ini dilakukan jika interviewer meminta bukti atas apa yang kita input di dalam formulir pendaftaran kita sudah siap.

5.  Bergabung di grup telegram

Beberapa hari sebelum tes substansi biasanya akan bermunculan link grup di telegram sesuai lokasi tes. Grup-grup tersebut bukan official dari LPDP, sepertinya hanya inisiatif dari para peserta yang akan tes dan menurut saya grup tersebut amat sangat berguna. Disanalah kita bisa melihat update berita terbaru mengenai seleksi substansi. Seperti kasus jadwal tes yang sempat berubah saya juga taunya dari grup tersebut, jika tidak bergabung di grup mungkin saya tidak akan mengecek perubahan jadwal saya. Di grup tersebut juga biasanya akan ada beberapa orang yang sudah pernah ikut tes substansi hanya saja masih gagal dan akan ikut tes lagi. Serunya, mereka akan sharing tentang pengalaman mereka sebelumnya dan memberikan tips versi mereka.

6. Mengecek lokasi tes

Setelah tiba di kota tempat dilaksanakannya tes, untuk yang belum tau lokasinya, sebaiknya datang untuk cek lokasi. Hal ini dilakukan agar pada saat hari H kita tidak bingung atau bahkan tersesat (jangan sampe deh!). Sehari sebelum tes saya diantar abang gojek pribadi (re: adik bungsu saya) untuk melihat Gedung Keuangan Negara Yogyakarta. Sesampainya disana saya bertanya ke satpam apakah benar besok akan diadakan tes di gedung tersebut untuk memastikan saya tidak salah gedung. Saya pun segera pulang ketika Pak Satpam sudah konfirmasi bahwa benar besok akan diadakan tes disana.


Pada Saat Hari H


1. Bangun awal, jangan tegang

Jika bangun awal, teman-teman akan punya banyak waktu untuk siap-siap sehingga tidak terburu-buru dan menimbulkan deg-degan berlebih. Saat bangun tidur coba untuk melakukan proses afirmasi yang memantapkan dan menenangkan perasaan kita. Bagi yang muslim mungkin bisa sholat sunnah dhuha sebelum berangkat. Jangan lupa sarapan.

2.  Berangkat lebih awal

Lagi-lagi saya menyarankan untuk melakukannya lebih awal. Perhitungkan jarak tempat tinggal dengan lokasi tes. Usahakan setidaknya 1 atau 2 jam sebelum jadwal tes kita sudah sampai di lokasi karena kita membutuhkan waktu untuk mencari ruangan dan scan barcode (absen).

3. Jangan malu bertanya

Jika ada hal-hal yang meragukan, tanyakan saja ntah itu terkait lokasi ruangan (lokasi ruangan tes berbeda-beda) atau sekedar bertanya apakah nama kita sudah dipanggil atau belum. Karena bisa saja kita salah ruangan atau salah bergabung dalam kelompok LGD.

4. Bawa bekal is better

Jika jadwal tes kita seharian, ada baiknya membawa bekal makan sendiri. Selain lebih terjamin kebersihannya (takutnya kalo beli di pinggir jalan membuat perut bereaksi), kita juga tidak perlu keluar jauh hingga ketinggalan informasi. Pengalaman kemarin saya tidak sengaja bertemu teman sekelas saya ketika belajar IELTS di Pare. Ternyata dia juga seleksi wawancara di hari yang sama, bahkan saya baru tahu kita sama-sama daftar di batch 3. Saat istirahat siang iapun mengajak saya makan diluar dan jaraknya lumayan jauh (bukan di sekitar lokasi tes). Sekembalinya dari makan siang, saat kami memasuki ruang tunggu, ternyata nama teman saya sudah tertulis di layar proyektor. Teman saya pun kaget saat mengetahui bahwa dia seharusnya sudah berada di ruangan interview di lantai satu. Padahal jika melihat jadwal, dia belum terlambat. Syukurlah, ternyata dia belum dipanggil untuk wawancara dan masih harus menunggu di depan ruangan interview beberapa saat untuk menunggu giliran. Walau begitu, tetap saja menurut saya itu lumayan membuat deg-degan kan?

5.       Cari teman bicara



Ya, dengan cara ini kita bisa mengurangi rasa gugup kita. Selain menambah teman baru, kadang tak disangka-sangka malah bertemu teman lama. Kita bisa saling menyemangati, berdiskusi atau bertukar pikiran mengenai isu-isu terkini yang mungkin dikeluarkan saat LGD atau EotS. Eh tapi jangan keasyikan sampe lupa pasang telinga untuk mendengar panggilan dan mantengin layar proyektor yang berisi informasi penting ya!


Alright, sekian tips sebelum dan saat hari H. Silahkan untuk lanjut ke TIPS LENGKAP: Seleksi Substansi Beasiswa LPDP Part II untuk membaca teknis masing-masing tes, tips, dan soal yang saya dapatkan kemarin.
Emang film Surga yang Tak Dirindukan aja yang bisa bikin 2 part? (ceritanya lagi nyesek gak bisa nonton filmnya di bioskop sini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar