Sabtu, 16 November 2013

Believe in Allah's ways

Selamat malam minggu! Selamat beristirahat buat yg udah melalui hari-hari beratnya.
Bagi aku malam minggu itu malam buat istirahat, meregangkan badan yang udah beraktifitas banyak satu minggu penuh.
Gak jalan atau malam mingguan gitu?
Dari masa remaja ortuku susah banget buat ngasih izin anak gadis satu-satunya untuk keluar malam. Eeh malah jadi kebiasaan sampe sekarang deh gak suka keluar malam kalo emang gak ada yg ngajak pergi atau memang gak ada urusan.
Emang dulu terima-terima aja waktu dilarang keluar malam? Gak lah. Namanya anak remaja ya pasti gak terima banget sampe nangis2 gak karuan dan pengen berontak. Parah deh pokoknya. Tapi alhamdulillaaah aku bersyukur banget dan baru ngerasain manfaatnya kalo keluar malam itu bukan jadi gaya hidup aku sekarang :)

Tadi waktu buka instagram gak sengaja liat postingan temen satu angkatanku di kampus. Dia post foto kegiatan beswan djarum yang lagi diikutinya di Jogja. Ya Allah, langsung keinget dulu aku betapa pengennya jadi beswan djarum (sebutan mahasiswa yang memperoleh beasiswa dari djarum).

Jadi ceritanya waktu aku jadi maba, ada kegiatan PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru) di kampusku. Jadi PMB itu bisa dibilang nama lainnya ospek gitu cuma lebih manusiawi hehe
Nah, di PMB itu ada penjelasan tentang beasiswa-beasiswa yang bisa didapatkan oleh para mahasiswa selama di perkuliahan. Dari situlah aku mulai mengenal beswan djarum.
Aku tertarik banget sama beasiswa itu karena selain uang sakunya yang gede, mereka juga punya program-program asyik buat ngembangin diri beswan itu sendiri. Saat udah mulai perkuliahan aku juga mengenal beberapa senior di kampusku yang merupakan beswan djarum. Mereka beruntung banget bisa sering pergi keluar kota gratis, dapet banyak ilmu yang gak di dapat di kampus dan tentunya banyak dapet temen baru dari berbagai daerah di Indonesia. Bisa bayangin gak betapa kerennya mereka? Betapa luasnya network mereka?

Sejak saat itulah aku bertekad untuk bisa lolos menjadi beswan djarum. Aku mulai mencari tahu apa saja yang menjadi syarat untuk mendapakan beasiswa tersebut. Beberapa diantaranya adalah sudah menempuh 4 semester perkuliahan dengan IPK minimal 3.00 dan aktif berorganisasi. Jadi beasiswa ini hanya bisa diikuti sekali seumur kuliah yaitu hanya saat semester 4. Setelah mengetahui syarat utama tersebut aku berjanji untuk mempunyai IPK yang bagus dan pengalaman organisasi yang memadai.

Gak terasa udah empat semester berlalu. Aku sudah menjadi mahasiswa yang aktif berorganisasi di dalam dan di luar kampus, IPK ku 3.9 dan pendaftaran beasiswa djarum dibuka.

Tapi...
Sayangnya aku sudah dinyatakan lolos menerima beasiswa PPA. Jadi kemarin sebelum pendaftaran beasiswa djarum dibuka, aku iseng mendaftar beasiswa PPA. Karna seniorku yang kemarin lolos beasiswa djarum juga sebelumnya sudah lolos mendapatkan beasiswa PPA dan bisa mengundurkan diri dari beasiswa PPA karna lolos di beasiswa djarum.

Tapi apa mau dikata, tahun ini sistimnya gak kayak tahun sebelumnya. Aku gak bisa mengundurkan diri dari beasiswa PPA dan mendaftar beasiswa djarum. Segala upaya udah aku kerahkan. Aku udah menghadap bagian BAAK di universitas dan beliau merespon sangat menjatuhkan aku. Beliau bilang bahwa aku serakah mau banyak ambil beasiswa dan lain sebagainya. Beliau juga mengatakan kalo aku berani silahkan menghadap ke PD 3 di kampusku untuk mengundurkan diri dari beasiswa PPA. Ya, untuk mengejar keinginan yang udah lama diimpikan memang harus berani.
Aku pun menghadap PD 3 di kampusku. Aku menceritakan kondisi yang sebenarnya. Jawaban beliau sangat diluar dugaan dan membuatku semakin menyesal telah mendaftar beasiawa PPA.

"Waah. Sayang sekali ya, saya juga lupa mengingatkan Pak xx (yang menyeleksi beasiswa PPA) untuk memisahkan mahasiswa-mahasiswa yang berpotensi untuk dialihkan ke beasiswa djarum. Fakultas kita ini besar sekali peluangnya untuk masuk. Saya yakin kamu pasti masuk."
Kemudian beliau pun langsung menelepon bagian BAAK yang kemarin saya temui dan menanyakan apakah saya bisa mengundurkan diri dari beasiswa PPA.
Dan jawabannya tetap sama:
aku gak bisa mengundurkan diri dari beasiswa PPA.
"SK udah turun," begitu alasan beliau.

"Maaf ya, Putri. Saya tidak bisa bantu kamu" begitu kata PD 3 setelah menutup telepon.
"Ya Pak, gak papa. Mungkin emang belum rejeki saya"
Jawaban itulah yang cuma bisa keluar dari mulutku...

Can you imagine that? Semua usaha yang aku kerahkan selama empat semester ini semata-mata termotivasi ingin menjadi beswan djarum.
Hilang sudah, hancur sudah semuanya.

Tapi, Allah punya rencana lain buat aku. Sudah pernah kusinggung sebelumnya bahwa aku lolos menjadi tim Trans Indo-China Bioenergy Expedition 2013 yang pergi ke 6 negara (Malaysia-Kamboja-Vietnam-China-Laos-Thailand). Semua itu gak akan aku dapatkan kalo aku gak punya pengalaman organisasi yang baik, nilai akademik yang baik. Gak akan. Dan memang gak akan ada yang sia-sia di dunia ini.

And you know what?
Ketika ekspedisi sedang berlangsung (kalo gak salah dalam perjalanan di Vietnam) aku liat TL twitter dan temen2ku lagi sibuk persiapan tes seleksi beasiswa djarum.
Ya Allah! Ternyata ini maksud-Mu membuatku lolos di PPA. Bisa dibayangkan kalo aku gak daftar PPA atau malah mengundurkan diri, aku gak akan dapat beasiswa sama sekali semester ini, karena waktu seleksi beasiswa djarum saat aku sedang kegiatan ekspedisi di luar negeri. Subhanallah! Betapa sayangnya Allah sama aku.

Langsung terbersit dipikiranku bahwa sebaik-baik rencana kita, masih lebih indah rencana Allah buat umat-Nya.
Tahukah kalian bahwa waktu aku lulus SMA aku sangat ingin kuliah di STAN atau PTN di Jawa? Sejak lulus kemarin, aku langsung berangkat ke Bandung untuk bimbel dan tes SNMPTN di sana.

Tapi, Allah menghendaki aku untuk kembali ke Pontianak dan kuliah di UNTAN. Sedih ya sedih. Temen-temenku hampir semuanya kuliah di Jawa. Aku ngerasa tertinggal dari mereka. Yah, perlahan aku mulai bisa menerimanya. Kalo aku kuliah di Jawa mungkin aku gak bakal dapet pengalaman yang aku dapet selama kuliah di Pontianak.
Aku gak mungkin dapet pengalaman organisasi yang baik. Ilmu public speaking dari teman-teman di Patria Education. Menjadi MC di berbagai acara sampe MC Kuliah Umum bersama Menteri BUMN Bapak Dahlan Iskan. Gak mungkin bisa berbicara dengan baik di depan ratusan bahkan ribuan peserta training. Menjadi guru privat. Menjadi pengusaha kecil-kecilan dan gak mungkin memiliki pemikiran seperti ini.

Tulisanku malam ini bukan mau pamer atau mau sombong. Aku masih belum ada apa-apanya.
Aku cuma mau semangatin kalian semua, yang ngerasa kemauan atau impiannya tidak berjalan sesuai keinginan, jangan sedih atau bahkan membencinya. Karna Allah punya sejuta rencana indah buat umat-Nya yang yakin sama kekuasaan-Nya :)

5 komentar:

  1. Tiada daya dan upaya, kecuali dari Allah ta'alla ya Putri...nice...

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih kak liaaaa huaa komentar tahun brp dibalas tahun brp wkwkwk

      Hapus
  2. Allah maha mengetahui sedang kita tidak.. Setuju dgn putri..

    Btw, nice post, put.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. huaaa kak adeeek ini baru buka blog lagi setelah bertahun-tahun hibernasi wkwk makasih yaa. mampir ke blog kk aaah hihi

      Hapus
  3. Mbak aku mau nanya dong, kalo kita udh dinyatakan lolos ppa tapi disaat yg sama aku jg lg nunggu pengumuman beasiswa djarum, nah seumpama aku lolos beasiswa djarum *aamiin* apakah boleh ditengah tengah aku ngundurin diri dari beasiswa ppa

    BalasHapus